PERJALANAN
BY:A..
Setelah
pulang dari asrama, Doni memulai dengan kehidupan dengan bully dimana
mana.Banyak caci maki yang diperkatakan dari teman temannya dan juga dari
sahabatnya dendiri.Dulunya mereka semua adalah teman yang sangat akur walaupun terkadang
sedikit pertikaian, tetapi tidak menimbulkan perikaian yang panjang.
Mungkin semua itu kesalahan yang diperbuat oleh Doni itu
sendiri. Memang kesalahan tersebut sangatlah fatal yang mmengakibatkan teman
yang ia sayangi (bukan kekasihnya) mnjadi berpaling muka. Mungkin jarang
berkomunikasi tetapi Doni dibully karena salah dalam bertindak. Sahabatnya sendiri mungkin sekarang juga
sudah tidak akan menerima Doni lagi.
Sekarang Donipun hanya bias merenung mengadung nasib
dengan duduk di bangku pojok belakang paling kiri hanya untuk merenung diri
dengan kesalahan yang ia perbuat. Gara gara dia, teman yang ia sayangi (bukan
kekasihnya) munnkin saja sekarang selalu dimarahi terus menerus oleh kekasihnya
karena perbuatan Doni tersebut.
Sekarang sahabatnya, Dion sangatlah benci dengan Doni,
karena Dion pun juga pernah mencintai Ratih (teman yang disayangi Doni).Jika
Doni memangil Dion seolah olah Dion tidak mendengarkan, padahal jarak mereka
sangatlah dekat. Mungkin hanya ada satu atau dua tiga orang sahabat yang masih
bias diajak berkomunikasi dengan baik, contohnya seperti Ridwan. Ridawan adalah
sahabat yang bias menerima temannya apa adanya walaupun pada tanggal tua.
Setelah bercerita dengan Ridawan, Ridwan pun memberi
saran untuk doni agar mengawali hidup dikampusnya mulai dari “0” lagi.Doni pun
menyetujuinya, banyak saran saran yang sangat bermanfaat bagi Doni. Dia pun
sekarang agak bias lega setelah mendengarkan saran saran yang bermutu dari
Ridwan. Tetapi banyak sekali godaan
godaan yang ia dengarkan di telinga Doni. Tetapi Ridwan tetap menyuruh Doni
agar berfikir positif. Terkadang ia
bercerita dengan teman lainnya yaitu ilham yang hanya untuk menghibur diri.
Yang asli Doni ingin sekali mengungkapkan kesalahan yang
ia perbuat tehadap Ratih. “ Ratih, maaf sudah membuat dirimu sengsara karena
ulahku, dan sekarang aku mengerti apa kesalahanku. Munkin sekarang banyak temen
temen yang membullyku dengan kata kata yang sangat keji bagiku.Mungkin baru itu
yang kudenganr dari telingaku, tetapi aku percaya masih banyak bully bully yang
belum aku dengar. Sekarang aku tahu apa arti dari seemua ini, dan sekarang aku
mendapat sedikit balasan karena perbuatan yang aku lakukan“, donipun mengatakan seperti itu. Dan Ratih pun
menajawab “baiklah jika kamu sudah sadar akan kesalahanmu, aku terima maaf
darimu, tetapi jangan ulangi perbuatan tersebut. Mungkin Dion masih sangat
membencimu karena ulahmu” kata Ratih.
Kata kata tersebut membuat Doni agak mendingan, tetapi ia
masih sangat menyesal dan ia sekarang menjadi dijauhi teman temannya. Mungkin
jika ia berani mengungkapkan kata kata kepada Dion pasti akan timbul banyak
masalah yang akan terjadi, dan mungkin akan lebih panjang masalah tersebut. Dan
teman Ratih, Putri juga belum bias memaafkan kesalahan Doni, ia juga ikut
ikutan membully Doni dengan kata kata
yang sangat keji untuk didengar.
Ketika selesai jam pelajaran di Kampus-Nya, Doni pu hanya
bisa merenung terus menerus. “ Hey broo, ngapain kamu diam saja dari tadi.
Ayolah semangat sedikit seperti biasanya gitu loo”, kata Ilham. “sorry gan gua
baru gak enak badan gara gara kemaren gak jadi liat pertandingan sepak bola”,
kata Doni. “udah engak apa apa, engak usah dittupi, aku juga tau masalah kamu
kok. Santai aja keles, ya udah gak usah bahas itu lagi, tunggu mainnya aja
kapan, OK?” kata Ilham. “OK lah, kapan kerumahmu service komputermu?, katanya
rusak?”, kata Doni.
“biarin gua gag diajak, oklah tak main sendiri”, kata
Ridwan. “Yo gak gitu Man, yaudah besok minggu kerumahku aja sambil service
komputerku”, kata Ilham. “ OK SHAP”, kata Dion dan Ridwan. “ terus aku yang
jemput siapa?,” kata Ridwan. “manja bangetsih. Besok tak jempute” kata Doni.
“OK”, kata Ridwan. Setelah percakapan yang hanya sebentar, Doni akhirnya mulai
semangat lagiuntuk mejalani hidupnya, “akhirnya bisa tersenyum ini bocah”, kata
Ridwan.
Mungkin sekarang Doni tidak akan berkomunikasi yang tak
sepantasnya diperbicarakan oleh siapapun. Unruk menghindari rasa kegalauan yang
Doni rasakan mungkin ia akan mengutamakan pelajaran yang sangatlah rumit bagi
Doni. Mungkin perlahan menghilangkan rasa keidak nyamanan, Doni dengan menulis
nulis.Di Warung Kopi yang ia punya, Doni mereferensikan kehidupan yang kurang
mengenakkan. Disanalah tempat diaman seseorang mencarri kehangatan dengan
secangkir Kopi.Mimpinya untuk mendapatkan Ratih mungkin sekarang mulai pudar.
Dan berlanjut hari kehari, minggu perminggu, ternyata
mereka sudah menerima Doni kembali, tetapi timbul beberapa pertanyaan yang
sangat menyulitkan untuk dijawab. Ternyata dibalik keakraban tersebut, ternyata
menereka berdua ( Ratih dan Dion) sudah berpacaran yang sudah berjalan selama 1
minggu yang membuat hati Doni sangat kacau, tetapi akhirnya ia baru menyadari
bahwa Ratih bukan siapa siapanya Doni. Pacar juga bukan hanya sebatas kata
TEMAN.
Ketika Skripsi telah tiba akhirnya mereka berdu baru
membutuhkan Doni untuk menyelesaikan Skripsi. Dan Alhamdulillah semua lulus
dengan nilai yang memusakan. Untuk menghilangi sara sakit hati yang Doni
derita, akhirnya Doni merantau yang mengandung nasib ke KOTA. Dan Alhamdulillah
disana ia mendapatkan pekerjaan yang layak dan menjadi pegawai tetab.
Ketika sudah diangkat menjadi direktur Utama, ia bertemu
dengan kawan lama atau sahabat yang dulu membencinya saat ia masih menjalani
pendidikan, yaitu Dion teman satu kelas yang selalu membuat keributan. Dengan
wajah yang sangat mapang, Dion memberikan surat undangan untuk pernikahan Dion
dengan Ratih. “waduuh, sekarang sudah menjadi Direktur Utama, tapi mana
pasangan?,” ucap Dion. “wah Broo kalau masalah pasangan mungkin akan sedikit
lamban, tapi usaha yang aku utamakan. Bukankah begitu bro?,” kata Doni. “gimana
kalau dengan Ratih aja guakan udah jadi mantannya, tapi sekarang Gua sedah jadi
suaminya. Maaf broo Gue lah orag yang memenangkan hati di Ratih pujaan hatimu,
dan ini kuberi surat undangan untukmu. Jangan lupa bawa pasangan ya?, kan
semuanya sudah mempunyai pasangan. Seperti ILham dengan Pitri.Gitu loo jadi
laki itu harus berani” ucap Dion dengan lantangnya.
“OK besok aku akan dating ketempat perkawinanmu yang
mewah. Akan aku bawa pasangan yang lebih baik dari sebelumnya.”Balas
Doni.Walaupun kata Doni tersebut hanyalah seukat kata saja, tetapi hati Doni
sangatlah kacau setelah mendengar ucapan Dion.Ia pun mulai bingung ingin dating
ke pesta perkawinan mereka berdua. Tetap saja ia masih menjadi bahan Bully bagi
teman temannya diacara pesta tersebut.
Setelah beberapa tahun keemudian mereka berdua (Dion dan Ratih) mendatangi Doni
dengan mengharapkan agar merekan diberi kasihan oleh Doni. Seperti peribahasa
“Air susu dibalas dengan air tuba” mereka menjadi malu setelah apa yang ia
perbuat terhadap Doni.dengan tatapan yang kurang baik, akhirnya Donipun
membukakan pintu rumahnya dan memperbolehkan mereka berdua menginap beberapa
hari, minggu, bulan bahkan ber Tahun tahun.
Tetapi
terdapat satu ruangan yang tidak boleh diperkenankan untuk memasukki ruangan
tersebut tanpa seizing tuan rumah yaitu Doni. Disanalah ruangan Doni untuk
merenung diri dan untuk bekerja.Di ruangan tersebut terdapat Photo satu
kelasnya yang dulu sangatlah akrab.Seperti itulah perjalanan yang dialami Doni
seorang diri dengan banyak harta, tetapi apa guna harta tanpa seseeorang
disisi-Nya.
Kebanyakan
orang sekarang mementingkan diri seendiri dari pada orang lain. Disitulah
banyak terjadi kesalah pahaman antar teman ataupun sahabat yang terjadi dimasa
kini.Itu semua sudah pasti tertlis di kehidupan kita dan dibuat seecara
terperinci. Kita sesame Manusia lebih baik saling memaafkan, tapi bukan anya
dalam untaian kata , tetapi juga harus dipraktekkan dengan baik.
Hidup
didunia ini seperti Metamor Fosis kupu kupu. Jika menjadi ulat sangatlah
dibenci petani karena akan menjadi hama bagi tanaman mereka, sebaliknya jika
sudah menjadi Kupu – Kupu pasti oang orang akan mencarinya sebagai keseimbangan
alam. Yang inti dari cerpen tersebut adalah kita harus mematangkan perlakuan,
percakapan, dan kegiatan apa yang harus kita lakukan untuk bisa kita petik
hikmahnya. Ambillah sisi pisitifnya bukan ngatif dari cerpen tersebut sepertinya itu saja yang bisa saya ceritakan.Kurang lebihnya
terimakasih.

Komentar
Posting Komentar